Jumat, 15 Maret 2013

Sejarah Keraton Kasunanan Surakarta


  • 17
     
    Share
Sejarah Berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta
Penembahan Senopati yang waktu mudanya bernama Sutowijoyo memerintah di Mataram dari tahun 1585 sampai dengan tahun 1601. Pada tahun 1601 Raden Mas Jolang yang bergelar Susuhunan Hadi prabu Hanyakrawati menggantikan sebagai raja Mataram sampai dengan tahun 1913. setelah Susuhunan Hadi Prabu Hanyakrawati meninggal beliau digantikan oleh Sultan Agung Prabu Hanyakrakusuma, yang memerintah mulai tahun 1613 sampai tahun 1945. Pada saat pemerintahan Sultan Agung, keraton Mataram berada dalam puncak kejayaan. Karena banyak raja-raja yang ditaklukkan, yaitu raja-raja pesisir Utara Jawa Tengah dan Jawa Timur, Kalimantan Barat, Madura, Surabaya dan Cirebon.
Sultan Agung merupakan figur raja yang taat kepada agama Uslam dan tidak senang pada Belanda yang berada di tanah Jawa. Sultan Agung mempunyai cita-cita untuk menguasai seluruh pulau Jawa. Namun cita-cita Sultan Agung untuk menguasai seluruh pulau Jawa gagal. Karena pada waktu itu terdapat tiga kekuatan politik yaitu Mataram, Banten dan VOC di Batavia.

TERBENTUKNYA ASEAN


Pada tanggal 5 Agustus 1967 sampai dengan 8 Agustus 1967 lima negara-negara dari Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand mengadakan pertemuan (konferensi) di Bangkok. Konferensi tersebut menghasilkan suatu persetujuan yang disebut Persetujuan Bangkok pada 8 Agustus 1967. Sebab-sebab terbentuknya ASEAN adalah karena kelima negara tersebut mengalami nasib yang sama, yaitu pernah dijajah oleh negara lain, kecuali Thailand.
Persetujuan Bangkok tanggal 8 Agustus 1967 tersebut bertujuan membentuk organisasi kerja sama antarnegara-negara Asia Tenggara yang tidak bersifat politis dan militer. Organisasi kerja sama itu disebut ASEAN, singkatan dari Association of South East Asian Nations “Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (PERBARA)”.
Persetujuan Bangkok 8 Agustus 1967 ditandatangani oleh lima menteri luar negeri negara peserta konferensi, yaitu oleh :
  1. H. Adam Malik, Menteri Luar Negeri Negara Indonesia.
  2. Tun Abdul Razak, Menteri Luar Negeri Negara Malaysia.
  3. S. Rajaratman, Menteri Luar Negeri Negara Singapura.
  4. Narcisco Ramos, Menteri Luar Negeri Negara Filipina.
  5. Thanat Khoman, Menteri Luar Negeri Negara Thailand.
Pada tanggal 7 Januari 1984 Brunei Darusalam masuk sebagai anggota baru ASEAN. Pada tanggal 28 Juli 1995 Vietnam masuk sebagai anggota ASEAN, hingga kini semua negara-negara Asia Tenggara ikut dalam ASEAN.
Tujuan ASEAN
Tujuan didirikan ASEAN seperti yang tercantum dalam Persetujuan Bangkok tanggal 8 Agustus 1967 secara rinci adalah sebagai berikut.

Menelisik Sejarah Keraton Yogyakarta Sejarah Keraton Yogyakartra.

 Daerah Istimewa Yogyakartayang sarat dengan pariwisata budayanya mengandung sejarah yang sangat panjang. Salah satu ikon budaya yang sarat denmgan sejarah adalah kraton Yogyakarta. Sejarah politik masa lalu sudah berlangsung ratusan tahun sebelum tahun kemerdekaan republik Indonesia.
Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati.
sejarah keraton yogyakarta 300x198 Menelisik Sejarah Keraton Yogyakarta
Dan berikut ini untaian sejarahnya :
- Pada Tahun 1558 M Ki Ageng Pemanahan dihadiahi wilayah Mataram yang masih kosong oleh Sultan Pajang atas jasanya mengalahkan Arya Penangsang. Ki Ageng Pemanahan adalah putra Ki Ageng Ngenis atau cucu Ki Ageng Selo tokoh ulama besar dari Selo kabupaten Grobogan.
- 1577 Ki Ageng Pemanahan membangun istananya di Pasargede atau Kotagede. Selama menjadi penguasa Mataram ia tetap setia pada Sultan Pajang.
1584 Beliau meninggal dan dimakamkan di sebelah barat Mesjid Kotagede. Sultan Pajang kemudian mengangkat Sutawijaya, putra Ki Ageng Pemanahan sebagai penguasa baru di Mataram. Sutawijaya juga disebut Ngabei Loring Pasar karena rumahnya di sebelah utara pasar.
Berbeda dengan ayahnya, Sutawijaya tidak mau tunduk pada Sultan Pajang. Ia ingin memiliki daerah kekuasaan sendiri bahkan ingin menjadi raja di seluruh Pulau Jawa.
- 1587 pasukan Pajang yang akan menyerbu Mataram porak-poranda diterjang badai letusanGunung Merapi. Sutawijaya dan pasukannya selamat.
- 1588 Mataram menjadi kerajaan dengan Sutawijaya sebagai Sultan bergelar Senapati Ingalaga Sayidin Panatagama artinya Panglima Perang dan Ulama Pengatur Kehidupan Beragama. Sebagai dalih legitimasi kekuasaannya, Senapati berpendirian bahwa Mataram mewarisi tradisi Pajang yang berarti bahwa Mataram berkewajiban melanjutkan tradisi penguasaan atas seluruh wilayah Pulau Jawa.
- 1601 Panembahan Senapati wafat dan digantikan putranya, Mas Jolang yang kemudian dikenal sebagai Panembahan Seda ing Krapyak.

Sekilas Sejarah Kabupaten Banyumas


A.   Tempat awal pemerintahan dan nama Banyumas

Menurut penelitian, maka hutan Mangli daerah Kejawar sebagai tempat pertama dibangunnya pusat pemerintahan Adipati Wargo Oetomo II setelah meninggalkan Wirasaba. Menurut riwayat yang juga dipercayai masyarakat, beliau menerima wisik supaya pergi ke suatu tempat tumbuhnya pohon Tembaga. Di hutan Mangli inilah diketemukan pohon Tembaga yang dimaksud ; yaitu di sebelah Timur pertemuan sungai Pasinggangan dan sungai Banyumas. 

Alun-Alun Banyumas Lama
Kemudian mulailah dibangun tempat tersebut sebagai pusat pemerintahan dengan dibiayai oleh Kjai Mranggi Semu di Kejawar. Ketika sedang sibuk-sibuknya membangun pusat pemerintahan itu, kebetulan pada waktu itu ada sebatang kayu besar hanyut di sungai Serayu. Pohon tersebut namanya pohon Kayu Mas yang setelah diteliti berasal dari Desa Karangjambu (Kecamatan Kejobong, Bukateja, Kabupaten Purbalinga), sekarang sebelah timur Wirasaba. Anehnya kayu tersebut terhenti di sungai Serayu dekat lokasi pembangunan pusat pemerintahan. Adipati Marapat tersentuh hatinya melihat kejadian tersebut, kemudian berkenan untuk mengambil Kayu Mas tersebut untuk dijadikan Saka Guru.Karena kayu itu namanya Kayu Mas dan hanyut terbawa air (banyu), maka pusat pemerintahan yang dibangun ini kemudian diberi nama Banyumas (perpaduan antara air (banyu) dan Kayu Mas)).
B.   Hubungan antara Mataram I, Majapahit, Pakuan Pajajaran, Pajang dan Banyumas.
Perlu diterangkan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan hubungan disini terutama kaitan antara daerah Banayumas dengan beberapa negara (kerajaan) sebelumnya. Banyumas bukannya timbul secara tiba-tiba, tetapi mempunyai alur yang cukup panjang. Dalam cerita babad terkaitlah sejarah Banyumas dengan Majapahit  (Raden Aria Baribin) dan Pakuan Pajajaran, tetapi keterkaitannya dengan Mataram I (Mangli) tidak tercatat. Bahkan masyarakat mengira/mungkin hanya mengetahui bahwa Banyumas baru tampil di  panggung sejarah sejak Raden Djoko Kahiman (Wargo Oetomo II) mendirikan Banyumas sekitar tahun 1582 M.  Tetapi berdasarkan data arkeologi ternyata daerah DAS Serayu telah tampil dalam sejarah sejak zaman Nirloka (Prehistori, temuan artefak batu berupa kapak neolotikum) dan juga zaman Mataram I (temuanprasasti, perhiasan mas dan arca batu).  Pada zaman Mataram I, bangunan Serayu pasti merupakan jalur lalu lintas perdagangan sungai yang ramai. Banyak pedagang yang hilir  mudik melintasi sungai Serayu. Hubungan Banyumas dengan Majapahit dan Pakuan Pajajaran, diuraikan dalam Babad Banyumas, yaitu Raden Aria Baribin putra Brawidjaja IV (adik Brawidjaja V) pergi meninggalkan Majapahit, karena akan dibunuh secara diam-diam oleh kakaknya sendiri yaitu Brawidjaja V karena dikhawatirkan kalau-kalau akan merebut kekuasaan. Dalam perjalanannya menuju Pakuan Pajajaran beliau singgah di Bagelan dan bermalam di rumah Ki Ageng Kaleng, kemudian terus ke Ngayah dan melanjutkan ke Kejawar singgah di rumah Ki Ageng Mranggi (orang tua Raden Djoko Kahiman). Dari Kejawar kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Pasir Luhur dan baru meneruskan ke Pakuan Pajajaran menjadi seorang petapa yang terkenal dengan nama Raden Aria Baribin Pandhita Putra.  Hubungan antara Banyumas dengan kerajaan Pajang yang sudah beragama Islam sudah cukup jelas, karena Adipati Wargo Oetomo II diangkat oleh Sultan Pajang yaitu Hadiwidjaja yang meninggal pada tahun 1587 M, menjadi Adipati Wirasaba VII yang kemudian pindah ke Kejawar (hutan Mangli).  Selanjutnya Kadipaten (Kabupaten) Banyumas menjalin hubungan dengan kerajaan Mataram II (Islam).
C.  Riwayat singkat Raden Djoko Kahiman (Adipati Marapat).
Riwayat Djoko Kahiman atau Raden Djoko Semangoen adalah putra Raden Harjo Banjaksosro Adipati Pasir Luhur yang sejak kecil diasuh dan diambil anak angkat oleh Kjai dan Njai Mranggi Semoe di Kejawar. Kjai Mranggi sebenarnya namanya adalah Kjai Sambarta dan Njai Mranggi adalah Njai Ngaisah. Setelah Raden Djoko Kahiman dewasa lalu mengabdikan dirinya pada Kjai Adipati Wirasaba yang bernama Adipati Wargo Oetomo I dan akhirnya Raden Djoko Kahiman menjadi menantu Wargo Oetomo I, dinikahkan dengan putri sulungnya yang bernama Rara Kartimah. Suatu ketika Adipati Wirasaba mendapat titah Sultan agar mempersembahkan salah seorang putrinya untuk dijadikan garwa ampean. Oleh Sang Adipati dipersembahkan putri bungsunya yang bernama Rara Soekartijah, yang pada masa kecilnya pernah dijodohkan dengan putra saudaranya yaitu Ki Ageng Tojareka, namun setelah  dewasa Rara Soekartijah menolak untuk berumah tangga dan bercerai sebelum berkumpul. Sakit hati Ki Ageng Tojareka kemudian membuat fitnah yang menyebabkan murka Sultan Pajang dan menyuruh Gandek supaya membunuh Adipati Wirasaba dalam perjalanan pulang tanpa penelitian terlebih dahulu. Tetapi sesudah diteliti menyesallah Sultan Pajang, kemudian menyuruh Gandek untuk menyusul Gandek terdahulu supaya membatalkan rencana membunuh Adipati Wargo Oetomo I, namun sudah terlambat. Tempat terjadinya di Desa Bener, maka Adipati Wargo Oetomo I juga terkenal dengan sebutan Adipati Sedo Bener, sedangkan makam beliau di pasarehan Pakiringan, sebelah timur kota Banyumas, sekarang masuk wilayah Purworejo Klampok. 

Kamis, 14 Maret 2013

Sejarah Perlawanan Indonesia selama Masa Penjajahan Belanda Presentation Transcript

  • 1. PRESENTASI IPS BAB 4 By : • Manuel J. • Veranni • Tommy R. • Fanny B.
  • 2. Perang Sisingamangaraja XII (1876- 1907)Sebab Perlawanan : Belanda menyebarkan agama Nasrani di sertai gerakan militer; Belanda ingin menguasai daerah Tapanuli.
  • 3. Pada tahun 1861 pendeta – pendeta dari zending mulai menyebarkan agama Kristen di daerah Tapanuli.Alasan Sisingamangaraja menentang penyebaran agama Kristen :• Penyebaran agama Kristen dapat menggoyahkan kedudukan nya sebagai raja dan pemimpin agama Batak Kuno (Animisme)
  • 4. Dengan alasan melindungi para pendeta zending, Belanda pada tahun 1879 menyerang kerajaan Bakara. Pertempuran terjadi di daerah Dairi dan Pak-Pak.Karena perlawanan sangat gigih, Belanda gagal menangkap Sisingamangaraja. Kemudian, Belanda mendatangkan pasukan bantuan dari Padang.

Sejarah indonesia di era penjajahan


Keahlian bangsa Portugis dalam navigasi, pembuatan kapal dan persenjataan memungkinkan mereka untuk melakukan ekspedisi eksplorasi dan ekspansi. Dimulai dengan ekspedisi eksplorasi yang dikirim dari Malaka yang baru ditaklukkan dalam tahun 1512, bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang tiba di kepulauan yang sekarang menjadi Indonesia, dan mencoba untuk menguasai sumber rempah-rempah yang berharga [2] dan untuk memperluas usaha misionaris Katolik Roma. Upaya pertama Portugis untuk menguasai kepulauan Indonesia adalah dengan menyambut tawaran kerjasama dari Kerajaan Sunda.